27 Desember 2024

Polres Luwu Terjunkan Tim Trauma Healing Bagi Santri dan Santriwati Ponpes Darul Istiqamah

JP Luwu – Personil Satlantas Polres Luwu kunjungi para santri dan santriwati Pesantren Darul Istiqamah yang saat ini belajar di Ponpes Tahfidzul Qur’an Riyadhussolihin di Desa Murante Kabupaten Suli guna memberikan trauma healing, Selasa (9/1/24).

Kegiatan tersebut dikemas dengan fun games antara personil Polres Luwu bersama para santri dan santriwati untuk mengobati trauma dan membangkitkan kembali kegembiraan mereka pasca kejadian yang mereka alami.

Diketahui para santri santriwati Darul Istiqamah yang berjumlah sekitar 90 orang kini harus pindah dan melanjutkan proses belajar mengajarnya di Ponpes Tahfidzul Qu’ran Riyadhussolihin Suli.

Sebagai bentuk rasa empati, Kapolres Luwu AKBP Arisandi menginstruksikan Personil Satlantas Polres Luwu yang dipimpin langsung oleh Kasat Lantas AKP Mahrus Ibrahim untuk melaksanakan patroli bakti sosial sekaligus silaturahmi guna memberikan trauma healing kepada para santri dan santriwati Ponpes Darul Istiqamah.

“Kami ingin mereka bisa kembali fokus dalam menuntut ilmu dan tidak terbebani lagi atas kejadian-kejadian yang sebelumnya mereka alami.” Ujar AKP Mahrus.

Di tempat yang berbeda, Kapolres Luwu AKBP Arisandi, S.H., S.I.K., M.Si. menyampaikan bahwa pihaknya melakukan pendampingan psikologis terhadap para santri anak didik agar tidak menimbulkan dampak traumatis yang berkepanjangan.

“Kami berharap agar para santri anak didik ini mendapatkan hak tumbuh kembang mereka sebagaimana layaknya anak-anak lain pada umumnya, seperti hak untuk mendapatkan lingkungan pendidikan yang kondusif dan tidak terganggu oleh hal-hal lain seperti konflik orang dewasa yang belum tentu mereka pahami. Kita semua bertanggung jawab untuk menjamin pemenuhan hak anak didik tersebut.” Tegas Arisandi.

Diketahui pada Rabu tanggal 13 Desember 2023, Ponpes Darul Istiqomah Cilallang kec. Kamanre Kabupaten Luwu, didatangi oleh beberapa orang yang kemudian melakukan pengrusakan dan percobaan pembakaran. Para santri yang saat itu sedang belajar terlihat histeris dan ketakutan. Hal ini diduga dilatarbelakangi oleh konflik lahan dan kepengurusan yayasan dengan pihak ahli waris. Beberapa orang yang diduga bertanggung jawab atas kejadian ini pun ditangkap oleh Polres Luwu guna proses penyidikan lebih lanjut.