21 Desember 2024

Ratusan Jemaat Gereja Katedral Makassar Rayakan Natal Dengan Penuh Hikmah

JP MAKASSAR, — Gereja Katedral Keuskupan Agung Makassar (KAMS) adakan Natal tahun ini dengan penuh kasih dan sayang serta semangat damai sejahtera.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Uskup Fransiskus Nipa usai melakukan misa Natal yang dilaksanakan di aula gereja Katedral Makassar, Senin, (25/12/23).

Ia pun menambahkan, jika dirinya fokus pada yang disepakati bersama oleh Konferensi Wali Gereja (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) yang ada di Indonesia yakni ‘Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi’.

Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.

“Jadi pada prinsipnya, natal berarti kita harus garis bawahi berkat yang kita terima dari risalah. Dimana, berkat itu begitu besar kasih Allah kepada dunia ini, sehingga ia mengaruniakan putranya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal,” ucap Fransiskus Nipa.

Selain itu, kata Fransiskus Nipa, untuk natal tahun ini bagaimana memelihara, bagaimana merawat bumi ini sebagai umat bersama. Untuk itu, ia diminta untuk memelihara lingkungan hidup dan menjauhkan diri dari segala bentuk manipulasi yang merusak lingkungan hidup.

Di tempat yang sama, Pastor Anderas Rusdyn Ugiwan mengatakan, bahwa perayaan Natal tahun ini, tentu sangat berbeda dengan tahun sebelumnya dimana, tahun sebelumnya masih pandemi menuju endemi.

Meskipun, lanjut Pr. Andreas Rusdyn, kasus covid-19 mulai bermunculan lagi, namun yang disadari dan yang terpenting adalah menjaga Protokol Kesehatan (Prokes) masing-masing saja. “Dan bagi yang merasa flu, atau bergejala silahkan memakai masker,” ujar yang disapa Pastor Rusdin.

Ia menambahkan, jika umat katolik diharap terlibat aktif dalam Pemilihan Umum (Pemilu) nanti dan mereka diajak untuk mencermati dan menghindari yang namanya politik yang memecah belah, politik yang mementingkan kuasa, dan merugikan masyarakat.

Hal ini menurutnya untuk mencoba menyadarkan kepada umat kristiani melalui pesan natal bersama PGI dan KWI, yang merupakan lembaga tertinggi dari gereja-gereja katolik dan gereja-gereja kristiani lainnya.

“Kami juga mengajak seluruh umat kristiani untuk mengirimkan pesan-pesan yang sifatnya membawa damai, kabar-kabar yang baik, dan bukan sebaliknya mengabarkan berita kebencian, berita bohong (Hoax) dan itu yang bisa picu pecah belah kita dalam beragama,” imbuhnya. (*)